Tampilkan postingan dengan label Sejarah Pemikiran Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Pemikiran Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Sejarah Pemikiran Ekonomi

Aliran Praklasik (Pemikiran Yunani Kuno, Skolastik, Merkantilisme, Physiokrat)
1.Markentalis
Pandangannya bahwa tiap Negara yang berkeinginan untuk maju hrs melakukan perdagangan dengan Negara lain. Markentalis percaya bahwa dunia adalah staknan and kekayaannya tetap. Sehingga suatu bangsa hanya bisa berkembang dengan mengorbankan Negara lain yang konsekuansinya mereka menciptakan monopoli yang disahkan pemerintah. Menurutnya kekayan hanya berbantuk uang yang waktu itu adalah emas.
2.Skolastik
Pandangannya kuatnya hubungan antara ekonomi dgn masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.
3.Physiokrat
Pandangannya menganggap sumber kekayaan suatu Negara adalah sumberdaya alam. Mereka tdk menyukai campur tangan pemerintah dlm perekonomian
Tokoh-tokohnya : Jean Boudin, Irving Fisher, Thomas mun, Jean Babtis Colbert, Sir William Petty, David Hume, St. albertus Magnus, St. Thomas Aquenas, dan Francis Quesney.

Aliran Klasik
Tokoh utama dalam masa klasik adalah Adam Smith, menuruttnya tiga karakteristik dari sistem atau model klasik, yaitu:
•Kebebasan: hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja dan capital
•Kepentingan diri: hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan membantu kepentingan orang lain.
•Persaingan: hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa.
Smith jugan menciptakan istila “kebebasan alamiah” yang mencakup hak untuk mendapatkan upah sesuai dengan kemampuan pasar dan hak untuk menabung, berinvestasi, dan mengumpulkan modal tanpa pembatasan pemerintah. Hal ini merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi. Kebebasan lamiah tidak berarti seseorang dapat berperilaku serakah karena setiap orang pasti mempunyai kesempatan untuk membantu sodaranya.
Empat perinsip umum dari modal ekonomiklasik Adam Smith:
1.Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.
2.Pemerintah harus membatsai kegiatannya pada pengaturan keadilan, memprkuat hak millik privat, dan memperthankan Negara dari serangan asing.
3.Di bidang ekonomi, Negara harus mengadopsi kebijan Laizes Faire noninterfansi (perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal dan sebagainya)
4.Standar klasik emas/perak akan mencega Negara mendepresisasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil dimana ekonomi bisa berkembang.
Tokoh-tokohnya : Adam Smith, J.B. Say, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan J.S. Mill

Aliran Neo-KalsikPandangannya “Since neither fiscal nor monetary policy will work, it is best not to try anyting fancy (Apabila kebijakan fiscal dan moneter sedang berjalan, maka lebih baik tidak mencoba sesuatu yang lain )”
Pokok-Pokok Pikirannya :
1. Orang akan mengambil keputusan secara rasional.
2. Memandang kehidupan secara optimistis.
3. Orang-orang cenderung bersifat reaksioner dalam menanggapi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Tokoh-tokohnya : Robert Solow & Trevor Swan,  Bohm Bawerk dan Menger

Aliran Keynesian
Pandangannya Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full Employment”-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak bisa diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Dalam teori Keynes tentang ”permintaan efektif agregat” dapat diterapkan pada masa kelangkaan lapangan kerja dan sumberdaya, yang menurut Keynesian bisa berlangsung tanpa batas. Dalam keadaan seperti ini Keynesian menawarkan prinsip-prinsip berikut:
1.Kenaikan tabungan dapat menyusutan pendapatan dan mengurangi pertumbuhan ekonomi. Konsumsi lebih penting dari pada produksi untuk pendorong investasi, oleh karena itu berkebalikan dengan hokum Say: “permintaan menciptakan penawarannya sendiri”
2.Anggaran pemerintah federal harus dijaga dalam keadaan tidak seimbang pada masa resesi. Kebijakan fiscal dan moneter harus ekspansif sampai kemakmuran pulih kembali dan suku bunga baru dibuat tetap rendah.
3.Pemerintah harus meninggalkan kebijakan Laissez faire dan harus campur tangan di pasar jika diperlakukan. Pada masa susah akan diperlukan kebijakan markentalis termasuk tindakan proteksionis.
4.Standar emas adalah cacat karena inelastisitasnya menjadikannya tidak mampu merespon kebutuhan bisnis yang semakin meningkat. Lebih baik mengguanakan kebijakan pengandalian. Lebih baik menggunakan kebijakan pengendalian uang.

Aliran Monetaris
Pandangannya Penekanan pokok pandangan monetaris terletak pa-da stok uang. tokohnya Friedman mengatakan , perubahan dlm jumlah uang beredar sgt besar pengaruhnya terhadap :Tingkat inflasi dlm jangka panjang dan Perilaku GNP ril dlm jangka panjang.
Friedman menyimpulkan secara umum laju pertum-buhan uang yg tinggi menyebabkan terjadinya booms & inflasi. Sementara itu, penurunan dlm laju pertum-buhan uang dapat menimbulkan resesi & kadang-kadang bahkan juga deflasi.
Kebijaksanaan moneter yg dianjurkan kubu mone-taris adalah kebijaksanaan moneter yg sifatnya netral & berorientasi ke arah pertumbuhan ekono-mi jangka panjang.
Kebijaksanaan yg digunakan oleh aliran monetaris cenderung kontraktif & lebih konservatif, dlm hal ini kubu monetaris lebih suka menaikkan laju pertumbuhan uang secara pelan-pelan tetapi konstan, sesuai dgn hukum pertumbuhan jumlah uang konstan (constant money growth rule).
Kelompok Monetaris percaya bahwa kebijaksanaan peningkatan jumlah uang dlm jangka pendek berpengaruh terhadap output ril.
Tokoh- tokohnya : Milton Friedman (1912), Karl Brunner, Allan Meltzer dan Bennet, McCallum, Thomas Mayer, Phillip Cagan, David Laidler, Michael Parkin, dan William Poole
Untuk mengetahui pemikiran masing-masing tokoh-tokoh ekonomi bisa di lihat disini.
Sumber : diambil dari berbagai buku dan info lain yang mendukung.