Analisis Potensi Perekonomian Relatif Wilayah Kabupaten Blitar

PENDAHULUAN :
Latar Belakang: Dalam pengertian ekonomi regional dikenal adanya pengertian sektor basis dan sektor non basis. Kegiatan Basis merupakan kegiatan yang menyebabkan adanya kegiatan menghasilkan produk/jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah (expor). Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis adalah fungsi dari permintaan yang bersifat exogenous yang tidak tergantung pada kekuatan/permintaan lokal) Kegiatan non basis adalah kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan lokal sehingga permintaannya sangat dipengaruhi kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Penentuan komoditas unggulan nasional dan daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi Langkah menuju efisiensi dapat ditempuh dengan mengembangkan komoditas yang mempunyai keunggula kkompararif baik ditinjau dari sisi penawaran maupun permintaan. Dari sisi penawaran komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi social ekonomi petani disuatu wilayah, sedangkan dari sisi permntaan, komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar baik pasar domestic maupun internasional (syafaat dan supena, 2000). Kondisi social ekonomi tersebut mencangkup penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur, misalnya pasar dan kebiasaaan petani setempat.
Rumusan Masalah : Untuk mengetahui penerapan metode Location Quotien (LQ) dalam mengidentifikasi sector unggulan di kabupaten blitar terhadap propinsi jawa timur pembahasan diawali dengan definisi dan analisis
PEMBAHASAN:
Analisis LQ (Kuosisen Lokasi)
Metode analisis LQ adalah membandingkan porsi lapangan kerja/tenaga kerja/nilai tambah untuk suatu sektor tertentu di suatu wilayah (lokal) dibandingkan dengan porsi lapangan kerja/tenaga kerja/nilai tambah untuk sektor yang sama secara nasional.
Perhitungan LQ dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya:
1. Pendekatan Lapangan Kerja/Tenaga Kerja
2. Pendekatan Nilai Tambah
Apabila nilai LQ>1: maka sektor industri tersebut merupakan sektor basis di kota yang menjadi wilayah studi. Apabila nilai LQ<1: maka sektor industri tersebut bukan merupakan sektor basis (non basis) di kota yang menjadi wilayah studi.
Rumus secara umum dalam penggunaan metode LQ
clip_image002

Maka dapat disederhanakan menjadi
clip_image004

untuk lebih lengkapnya silahkan klik disini gan.

Jangan Lupa cantumkan sumbernya dan komentnya gan, terimakasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar