Kurva Penawaran Agregat

PENDAHULUAN
  1. Latar belakang: Dalam membuat kebijakan memerlukan suatu dasar yang tepat untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu disini kita akan membahas mengenai kurva penawaran agregat. Yang mana dalam kurva ini bisa memberikan pertimbangan mengenai kebijakan apa yang tepat untuk mensejahterakan masyarakatnya. Memang kalau membuat keputusan hanya menggunakan kurva ini kurang. Tetapi kurva ini bisa membantu mengenai kebijakan apa yang tepat. Dalam kurva ini akan menghubungkan antara harga kemudian mengenai jumlah tenaga kerja. Yang mana suatu Negara itu menginginkan jumlah pengangurannya menurun dan jumlah produksinya meningkat.
  2. Rumusan Mssalah: 1)Asumsi apa yang dipakai Keynes?, 2)Asumsi apa yang dipakai oleh aliran klasik?
  3. Tujuan: 1)Mendeskripsikan asumsi yang dipakai Keynes dalam kurva penawaran agregat. 2)Mendeskripsikan asumsi yang dipakai aliran klasik dalam kurva penawan agreagat.
PEMBAHASAN
  1. Kurva Penawaran Agregatif Dengan Asumsi Klasik : Asumsi yang dipakai kaum klasik yang berkaitan dengan kurva penawaran agregat adalah asumsi kelenturan (fleksibilitas tingkat harga). Dengan mendasarkan pada asumsi ini mereka berkesimpulan bahwa jumlah tenaga kerja yang terpakai dalam perekonomian dalam keadaan equilibrium. Dengan menggunakan definisi full employment (tingkat pemanfaatan penuh perekonomian) sebagai keadaan perekonmian dimana pada tingkat upah yang berlaku semua ingin bekerja mendapatkan pekerjaan, maka kaum pemikir klasik berkesimpulan bahwa tanpa campur tangan pemerintah, pengangguran dalam perekonomian bertendensi untuk hilang dengan sendirinya. Oleh karena sedikitnya jumlah tenaga kerja yang ditawarkan dan yang diminta ditentukan bukan oleh upah nominal, melainkan oleh upah nyata, maka mudahlah dipahami bahwa perubahan tingkat harga tidak selalu mengakibatkan bergesernya titik equilibrium pasar tenaga kerja. Dengan demikian maka … lanjutannya silahkan klik disini.
janagan lupa cantumkan sumbernya. Teerimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar